Salam damai semua pembaca....Senajan KENTHIR, nanging kebak PIKIR.
Sebelum berangkat Jum'atan, ada satu lagi kisah Ki Sableng....wkwkwkwkwk (iso iso ae)
Konsentrasi gas karbondioksida bisa diukur dengan sensor yang memanfaatkan elektrolit padat. Elektrolit terdiri dari dua elektroda yang tersusun pada elemen pemanas. Elektroda menghasilkan tegangan yang dapat berubah-ubah sesuai dengan konsentrasi gas CO2 yang dideteksi. Salah satu sensor konsentrasi gas CO2 adalah TGS 4161.Iki looo gambare
Struktur sensor yang ditampilkan Gambar 2.10 terdiri dari bagian elektrolit padat dan pemanas. Bagian elektrolit terbuat dari kation (Na+) yang berada diantara dua elektroda yang disusun di atas pemanas. Elemen tersebut berfungsi sebagai pengindra CO2. Elektroda tersusun dari anoda dan katoda yang masing-masing berbahan litium karbonat dan emas. Anoda tehubung ke kaki no. 2 dan katoda ke kaki no. 3. Pemanas dari substrat RuO2 terhubung ke kaki no. 1 dan 4. Bagian pemanas berfungsi untuk memanaskan elemen pengindra.
Reaksi elektrokimia terjadi saat sensor terkena gas CO2, dengan reaksi sebagai berikut :
Reaksi katoda : 2Li+ + CO2 + ½ 2°2 + 2e - → Li2CO3 (2.10)
Reaksi anoda : 2Na+ + ½ 2O2 + 2e - → Na2O (2.11)
Reaksi total : Li2CO3 + 2Na+ → Na2O + 2Li+ + CO2
Reaksi elektrokimia yang terjadi menghasilkan EMF (Electromotive Force) diantara dua elektroda. Perubahan nilai EMF menunjukkan perubahan konsentrasi CO2 yang dideteksi sensor.
Uwes disek yo, jum'atan. Ini link datasheet nya. Untuk lanjut kunjungi pengkondisi sinyal sensor KE 50 dan sensor TGS 4161.
Salam damai...matur nuwun.
1 komentar:
mantap bro postingannya..
ayo kita berbagi ilmu demi kemajuan bangsa..
haha...haha...
Posting Komentar