Ads 468x60px

Karakteristik Sensor Gas Oksigen ??? Pakai KE 50 atau KE 25 ???

Salam damai semua pembaca....Senajan KENTHIR, nanging kebak PIKIR.

Episode baru diputar,wkwkwk. Kesejukan pagi, ditemani secangkir kopi (senajan durung sikatan). Ada celoteh dari Ki Sableng tentang sensor Gas Oksigen (gaweane manungsa) yang mempunyai banyak manfaat. Opo yo kuwi ? Mari kita simak, heeeeeeee.
Ki Sableng dulu pernah membuat alat ukur konsentrasi gas oksigen (waktu kurang gawean). Ketika dia hunting sensor neng pasar genteng (suroboyo), ternyata ada 2 jenis yang ditawarkan (weh bingungggg iki, gawe endi, la podo2 larang). Akhirnya Ki Sableng pun mencari info tentang makhluk aneh itu,,,inilah yang didapat :

Sensor oksigen jenis KE mempunyai struktur sama dengan baterai yang terdiri dari elektroda dan elektrolit. Sensor ini memiliki 2 tipe, yaitu KE-25 dan KE-50. Elektroda dibagi menjadi anoda berupa Pb (timbal) dan katoda yang terbuat dari emas serta elektrolit berupa asam lemah atau alkaline. Elektroda emas merupakan sebuah padatan yang berupa selaput yang tidak beronggga (non-porous membrane). Oksigen yang masuk ke dalam sensor, direduksi pada elektroda emas dengan reaksi elektrokimia. Anoda dan katoda dihubungkan dengan sebuah termistor dan resistor. Resistansi dua resistor ini mengubah arus yang terjadi akibat reaksi elektrokimia menjadi tegangan. Besar arus yang mengalir pada dua resistor dipengaruhi oleh banyak oksigen yang tertangkap oleh membran elektroda. Tegangan resistansi ini digunakan sebagai keluaran sensor oksigen. Skema sensor ditunjukkan Gambar
 Lha dalah kuwi wujud sensore (kok koyok tandon banyu yo xiixixixi), padahal sensonya sebesar jempol tangan. Inilah perbandingan sensitivitasnya
Kalo yang di bawah ini respon time nya,
Wesss, begini saja dulur, bagi yang pengen tau lebih jelas, Ki Sableng kasih link ini ke saya. Ki Sableng juga janji pada saya untuk melanjutkan tentang alat ukurnya pada posting selanjutnya...Lanjut disini untuk pengkondisi sinyal sensor KE 50 dan sensor TGS 4161.

Salam damai,,,matur nuwun

3 komentar:

Unknown mengatakan...

buat program nya ada ga mas?

Unknown mengatakan...

selain pakai sensor tipe KE apa bisa bang ?
misal pakai sensor TGS 2600 gitu, soalnya yang KE agak mahalan, hehe

Unknown mengatakan...

sensor tgs 2600 bisa digunaik buat sensor oksigen ga gan?

Posting Komentar