Ads 468x60px

Tutorial Menggunakan Stringgrid Delphi






Stringgrid | Input Data | Tutorial Delphi | Stringgrid adalah salah satu komponen dari Delphi yang mampu menyajikan data dalam bentuk baris dan kolom. Dalam penyajian data tersebut, diperlukan beberapa properti untuk mengakses stringgrid. Posting kali ini ada sedikit contoh tentang cara input data atau penggunaan stringgrid sederhana. Gambarannya, data yang adakan dimasukkan stringgrid diketi dalam TEdit, kemudian diinputkan. Beberapa komponen yang digunakan adalah Stringgrid, TEdit, Button, dan Label. Properti stringgrid yang digunakan adalah :

            ColCount       : Untuk menentukan jumlah kolom dalam stringgrid.

            RowCount     : Untuk menentukan jumlah baris dalam stringgrid.

            ColWidhts    : Untuk menentukan lebar kolom dalam stringgrid.

         Cells                : Untuk menyatakan konten pada alamat [kolom,baris]. Data berupa string dalam alamat tersebut.          

Langsung saja ya kita belajar bareng di langkah-langkahnya :

1.    Membuat form dengan komponen stringgrid, button, TEdit, dan label.

  
2.    Membuat variabel global.
                        var
                          Form1: TForm1;
                          y : integer;


3.    Membuat prosedure FormOnCreate.
                        procedure TForm1.FormCreate(Sender: TObject);
                        begin
                                stringgrid1.RowCount := 12;
                                stringgrid1.ColCount := 2;
                                stringgrid1.Cells[0,0] := 'No.';
                                stringgrid1.Cells[1,0] := 'Text';
                                stringgrid1.ColWidths[1] := 175;
                                stringgrid1.ColWidths[0] := 50;
                                y := 0;
                        end;


4.    Membuat prosedure Button1OnClick.
                        procedure TForm1.Button1Click(Sender: TObject);
                        begin
                                inc(y);
                                stringgrid1.Cells[1,y] := edit1.Text;
                                stringgrid1.Cells[0,y] := inttostr (y);
                        end;


5.    Running aplikasi dan memasukkan data pada stringgrid. Caranya ketik teks di TEdit  Klik Button.



Yaaa…itu hanya sedikit sharing pengalaman, heeeee…Cuma sederhana saja,,,maap yaa…

Salam damai, senajan kenthir nanging kebak pikir
Semoga bermanfaat….

Pengukuran Kecepatan Angin dengan Metode Sederhana





Anemometer | Kecepatan Angin | Dinamo | Angin, secara ilmiah dijelaskan sebagai udara yang bergerak akibat adanya perbedaan tekanan udara dan juga akibat adanya rotasi bumi. Aliran udara ini dari tempat bertekanan udara tinggi menuju tempat bertekanan udara yang rendah. Perbedaan tekanan ini disebabkan dari perbedaan suhu masing-masing tempat. Tempat yang bersuhu tinggi memiliki tekanan udara rendah, sedangkan yang lebih dingin memiliki tekanan udara yang ringgi.
   
Fenomena terjadinya angin tidak hanya membawa dampak yang menguntungkan, tetapi juga merugikan. Sebagai contoh dalam penyerbukan tanaman, angin mampu menjadi perantara, angin laut dan darat membantu nelayan dalam perjalanannya mencari ikan. Tetapi saat angin puting beliung, topan, tornado datang, maka akan membawa kerusakan lingkungan.
Dalam peranannya untuk kehidupan manusia, kondisi angin perlu dipantau kecepatan dan arahnya, semisal dalam dunia penerbangan. Di bandara diperlukan sebuah alat yang mampu mengukur kecepata angin dan menentukan arah angin untuk menentukan kondisi aman atau tidaknya penerbangan. Sekarang, bagaimanakah kecepatan dan arah angin dapat ditentukan? Bagaimana metodenya? Metode penentuan kecepatan angin sangat beragam, dan salah satu metodenya bisa dilakukan dengan cara dan alat yang sederhana.
 
Prinsip Kerja Pengukur Angin
 
Dinamo (generator) merupakan alat yang prinsip kerjanya berdasarkan induksi elektromagnetik. Alat ini pertama kali ditemukan oleh Michael Faraday. Berkebalikan dengan motor listrik, generator adalah mesin yang mengubah energi kinetik menjadi energi listrik. Berdasarkan arus yang dihasilkan, dinamo dapat dibedakan menjadi dua rnacam, yaitu dinamo AC dan dinamo DC. Dinamo menghasilkan arus bolak-balik (AC) dan dinamo DC menghasilkan arus searah (DC).

Pada dinamo terdapat kumparan konduktor dan magnet. Medan magnet menembus luasan kumparan tersebut, yang disebut fluks magnetik. Fluks selalu berubah bila kumparan berputar, sehingga menghasilkan GGL induksi. Semakin besar putaran semakin besar pula GGL induksi yang dihasilkan. Ya, demikian secara sederhana konsep elektromagnet dalam dinamo sehingga bisa dimanfaatkan dalam percobaan ini.

Baling-baling dibuat dengan sisa gelas air mineral dan dihubungkan dengan poros dinamo. Ketika baling-baling berputar, kumparan dinamo juga berputar sehingga timbul arus listrik induksi. Titik keluaran dinamo dihubungkan dengan LED melalui kabel, sehingga mampu menyala dengan adanya arus listrik. LED digunakan sebagai indikator kuat lemahnya kecepatan angin yang berhembus. Semakin kecang angin, maka semakin terang nyala LED, begitu teorinya.

 
Alat Pengukur Angin Sederhana

Pengujian alat ini memanfaatkan kipas angin listrik. Baling-baling dihadapkan kipas angin sehingga berputar dan LED menyala, kecepatan angin bisa di atur dari tombol kipas angin. Hasilnya memang benar bahwa semakin besar kecepatan anginnya, maka semakin terang nyala LED. Untuk menhasilkan alat yang lebih bagus dan teruji, perlu diperbaiki baling-baling yang lebih kokoh dan perlu dilakukan kalibrasi lebih lanjut. Sistem display pun diperlukan agar antar muka sistem lebih bagus.

Yaaa…itu hanya sedikit sharing pengalaman, heeeee…Cuma sederhana saja,,,maap yaa…

Salam damai, senajan kenthir nanging kebak pikir
Semoga bermanfaat….